Fabel di Prambanan

Jika Anda berkunjung ke Prambanan, jangan hanya lihat bangunan secara keseluruhan. Nikmati juga detil-detil candi. Pada kaki candi Brahma terdapat relief yang menarik. Berbeda dengan relief yang umumnya menggambarkan kehidupan manusia, relief di sini menggambarkan kehidupan dunia binatang, alias fabel.

Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket

27 Maret 2009 at 8:52 am Tinggalkan komentar

Masihkah Anda Mengeluh?

Photobucket
Jika Anda merasa tidak bahagia, lihatlah mereka

Photobucket

Jika Anda merasa gaji Anda tidak cukup, lihatlah gadis ini!

Photobucket

Jika Anda merasa tidak punya teman, lihatlah dia!

Photobucket

Jika merasa sudah putus asa, lihatlah pria ini!

Photobucket
Jika Anda merasa hidup menderita, apakah Anda sudah lebih menderita dibanding orang ini?
Photobucket
Jika Anda mengeluh kondisi jalan di tempat Anda, bandingkan dengan warga-warga ini!

Photobucket

Jika Anda merasa hidup ini tidak adil terhadap Anda, bagaimana dengan nenek ini?

27 Maret 2009 at 8:48 am 1 komentar

Doa Bapa Kami versi Betawi

Babe kite nyang ade di surge

Dikudusin name Loe ye Beh ye

Datengleh kerajaan Loe di bumi atawe di surge sono

Jadileh ape nyang Loe mau deh Beh

Bagiin dong bocah2 Loe ini makanan secukupnye

Dan ampunin ‘deh aye dari segale sale kate ato ape kek Nyang kage berkenan di ati Babe same kayak aye nih juge ngampunin sesame aye.

Dan jauhin aye dari nyang ja’at ja’at yah, ‘pan Loe ‘Beh nyang bosnye kerajaan dan kuase selame lamenye. Udahan dulu ye ‘Beh, Amiiiiin

24 Februari 2009 at 2:17 pm Tinggalkan komentar

Poster Film

Inilah psoter film Indonesia yang mirip dengan poster film di luar negeri. Mirip sekali kan? Pertanyaannya, siapa yang menjiplak siapa?
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket

Source All : Unknown

18 Februari 2009 at 4:41 am 1 komentar

Ponari Sweat

Kabar gembira. Sekarang masyarakat sudah tidak perlu berdesak-desakan atau harus pergi ke Jombang. Berkat inovasi ini, Anda dapat mendapatkan air sakti Ponari di supermarket terdekat. Segera dapatkan, sebelum kehabisan.
PS-1

PS-1

17 Februari 2009 at 7:55 am Tinggalkan komentar

Don’t Believe Your eyes

Kalau Anda melihat dua foto di bawah ini dari tempat duduk di depan komputer Anda, si Tuan Pemarah ada di sebelah kiri dan sang Nyonya Kalem di sebelah kanan.
Sekarang berdirilah dari tempat duduk Anda dan mundur kurang lebih 3 meter, dan Woooow!!!! mereka berpindah tempat!!!!!
Illusi ini diciptakan oleh Phillipe G. Schyns dan Aude Oliva dari Universitas Glasgow.
Membuktikan bahwa belum tentu apa yang kita lihat benar-benar ada di depan kita!!!!

ATT00007

15 Februari 2009 at 1:12 pm 1 komentar

Sepuluh Humor Cinta

Tebak Pacar

Seorang pemuda mendatangi mamanya dengan penuh semangat.  Dia memberitahu bahwa sedang jatuh cinta pada seorang gadis.  Dia ingin mengenalkan pacarnya itu pada Mamanya.  "Supaya asyik, aku akan bawa 3 orang wanita.  Nah, saya minta Mama menebak mana yang pacarku."

Mamanya setuju.

Dan betul, hari berikutnya pemuda itu mengajak tiga wanita ke rumahnya.  Setelah berbasa-basi sejenak, dia meminta Mamanya mulai menebak.

Dengan cepat Mamanya menebak, "Pasti yang di tengah!"

"Hebat.  Bagaimana Mama bisa menebak dengan tepat?"

"Gampang saja.  Mama tidak suka yang di tengah itu."

 

Mirip

Yanti berkenalan dengan seorang pria yang tampan. Setelah beberapa kali pertemuan, mereka menjadi akrab.

Suatu kali, Yanti berkata kepada pria itu, "Kamu mirip sekali deh dengan suamiku yang ketiga."

"Oh, ya?"kata pria itu, "Sudah berapa kali kamu menikah?"

"Dua kali,"

 

Oleh-oleh?

Martin ingin mengapeli Ester untuk pertama kalinya. Dia belum tahu rumah Ester, karena itu dia menelepon untuk menanyakan ancar-ancarnya.

"Aku di apartemen no. 14 T.  Di pintu gerbang, gunakan sikutmu untuk menekan bel. Satpam akan membubakan pintu gerbang. Lalu masuk lift dan tekan tombol 14 dengan sikutmu. Kemudian, tekan bel pintu apartemenku dengan sikutmu."

"Mengapa saya harus menekan tombol-tombol dengan sikutku?" tanya Martin."Kedua tanganmu ‘kan membawa bunga dan bingkisan," jawab Ester.

 

 

Harmonika

Seorang pemuda berangkat ke Malaysia untuk sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Dia punya harapan besar bisa mendapatkan uang banyak untuk segera menikahi tunangannya. Akan tetapi bekerja di tempat yang jauh dari teman dan kelaurga ternyata harus menahan banyak godaan.  Sang pemuda menulis surat kepada pacarnya bahwa dia merasa kuatir kalau suatu saat tertarik pada wanita-wanita cantik di negeri jiran itu.

"Sejujurnya aku memang kadang tertarik pada gadis di sini, "tulisnya,"tapi aku berusaha keras untuk tetap setia kepadamu."

Dua minggu kemudian, pemuda itu menerima kiriman paket berisi harmonika dan surat dari tunangannya. Gadisnya menulis,"Aku mengirimkan harmonika ini supaya perhatianmu teralih dari gadis-gadis itu dengan belajar memainkannya".

Pemuda TKI itu membalas,"Terimakasih untuk kiriman harmonika. Setiap malam aku akan berlatih memainkannya sambil memikirkan kamu."

Setelah dua tahun, pemuda itu pulang ke kampung sambil membawa sejumlah besar uang. Dia sudah tidak sabar untuk meminang pujaan hatinya. Belum genap sehari sampai di rumah, dia sudah mengunjungi rumah tunangannya sambil membawa oleh-oleh.  Begitu kangennya, dia ingin segera memeluk gadis itu. Akan tetapi tunangannya menanggapi dengan dingin: "Tunggu dulu, Mas. Sebelumnya, aku ingin mendengar kamu bermain harmonika."

 

Alasan Telat

Seorang perwira sedang murka karena ada sembilan taruna yang terlambat apel pagi setelah mendapat cuti selama tiga hari.

"Kenapa kamu terlambat," bentak komandan pada seorang Taruna.

"Siap, Kolonel. Saya berkunjung ke rumah pacar saya sampai lupa waktu. Akibatnya saya terlambat naik bis. Supaya tidak terlambat, saya lalu menyewa mobil. Tapi ketika hampir sampai di sini, mobilnya mogok. Saya lalu membujuk petani yang ada di situ supaya mau menjual kudanya. Saya lalu memacu kuda itu tapi kuda itu mati karena kelelahan. Setelah itu saya berlari sepanjang sepuluh kilometer hingga sampai di sini."

Meski sebenarnya tidak percaya, tapi perwira memutuskan tidak akan menghukum taruna itu. Akan tetapi tujuh taruna lainnya juga mengajukan alasan keterlambatan yang sama:lupa waktu, terlambat naik bis,menyewa mobil, lalu mogok, naik kuda, dan jalan kaki.

"Mengapa kamu terlambat," tanya Kolonel pada Taruna kesembilan.

"Siap. Saya berkunjung ke rumah pacar saya sampai lupa waktu. Akibatnya saya terlambat naik bis. Supaya tidak terlambat, saya lalu menyewa mobil…." jawab taruna itu.

"Hei, tunggu dulu!" Kolonel mulai kehilangan kesabaran, "Apakah mobilnya juga mogok?"

"Tidak Kolonel," jawab Taruna itu kalem. "Mobil itu tidak mogok, tapi di tengah jalan ada banyak kuda yang mati sehingga saya kesulitan melewatinya."

 

Pacar Tidak Setia

Seorang polisi ditugaskan untuk mengamankan daerah konflik di luar pulau. Belum genap tiga bulan bertugas, dia menerima surat dari pacarnya. "Mas Jono,"bunyi surat itu. "Aku tidak tahan kalau harus berpisah lama dengan kekasihku. Sekarang aku sudah punya pacar baru. Karena itu, tolong kembalikan fotoku yang pernah kuberikan kepadamu."

Hati Jono hancur. Dia lalu menemui beberapa temannya untuk minta foto-foto teman wanita mereka. Dia mendapat 25 foto lalu mengirimkan pada mantan pacarnya, "Dik Sri, maaf aku tidak bisa mengingat kamu. Maka kukirimkan semua foto pacarku. Pilih saja yang mana fotomu, kalau sudah kamu pilih, segera kirimkan kembali sisanya kepadaku."

 

—————————————————–

Humor ini dikutip dari buku saya, "Humir Cinta", terbitan Andi, Yogyakarta

 Photobucket

—————————————————————————

Telegram Cinta

Sepasang muda-mudi sedang dilanda asmara. Sayangnya, sang pemuda mendapat pekerjaan di luar pulau. Karena cintanya, sang pemuda setiap hari mengirimkan renungan pada sang pemudi lewat telegram.

Setiap hari petugas telegram dengan setia mengantarkan pesan ini kepada pemudi. Setelah tiga tahun, akhirnya mereka menikah: pemudi ini dan petugas telegram!

 

Ukiran Cincin

Seorang pemuda mendatangi toko emas sambil membawa cincin. "Saya ingin mengukir tulisan di cincin ini."

"Tulisan apa yang ingin diukir di situ?" tanya pelayan toko.

"Hadiah dari Yohanes untuk Magdalena"

"Saran saya, sebaiknya diukir dengan tulisan ‘Hadiah dari Yohanes’ saja", kata pelayan toko.

"Mengapa begitu?" tanya Yohanes tak mengerti.

"Jika nanti kamu putus pacaran dan pacarmu mengembalikan cincin ini, maka kamu masih bisa memberikan cincin ini pada pacarmu yang baru"

 

Percakapan Air Mata

Dua air mata sedang bercakap-cakap di tengah aliran sungai. Air mata pertama berkata,"Saya adalah air mata seorang gadis yang ditinggal kekasihnya untuk mengejar gadis lain."

"Jangan terlalu bersedih," sahut air mata yang lain,"kaena saya adalah air mata dari gadis yang berhasil didapatkan oleh pemuda itu."

 

Pasangan Sempurna

Seorang wanita paruh baya mendatangi kantor biro jodoh.  Kantor itu memberikan pelayanan pecarian jodoh menggunakan komputer.

"Saya sedang mencari pasangan hidup yang cocok untuk saya. Apakah Anda dapat membantu saya," kata wanita itu.

Petugas di biro saja berkata,"Pasangan hidup seperti apa yang Anda inginkan?"

"Dia harus berpenampilan bagus, sopan, humoris, tahu banyak hal, bisa menyanyi. Dia bersedia menemani saya sepanjang hari di rumah, jika saya sedang tidak ada pekerjaan. Dia bisa menghibur saya ketika sedang bersedih, tapi dia juga tidak mengganggu ketika saya butuh istirahat. "

Petugas mengetikkan semua informasi itu ke dalam komputer. Dalam sekejap hasilnya telah muncul, kemudian di-print dan diserahkan pada wanita itu. 

Pada kertas itu terbaca tulisan: "Belilah televisi."

14 Februari 2009 at 7:25 am Tinggalkan komentar

Permainan Asyik untuk Valentine

Valentine Pictures, Images and Photos

Mau bikin acara apa untuk perayaan Valentine besok? Mungkin empat permainan berikut ini dapat memberi ide kepada Anda untuk memeriahkannya.

1.    Simbol Cinta
Alat    : –
Partisipan    : perseorangan
Waktu    : 25 menit

Jelaskan kepada partisipan bahwa Anda akan mengadakan lomba simbol cinta.  Caranya setiap partisipan diminta menunjukkan sebanyak mungkin simbol cinta yang dapat ditunjukkan oleh barang-barang pribadi mereka.  Entah itu motif baju, tas, topi, buku, gambar dll. Jika perlu, partisipan bisa diminta menjelaskan bagaimana benda itu bisa menjadi simbol cinta.
Partisipan yang paling banyak menunjukkan simbol cinta dinobatkan sebagai pria/wanita paling romantis.

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.  (1 Korintus 13:4)


2.    Pasangan Binatang
Alat    : daftar binatang
Partisipan    : berpasangan
Waktu    : 20 menit

Permainan ini sebaiknya dilakukan ketika jumlah partisipan pria seimbang dengan jumlah partisipan wanita.  Pisahkanlah antara partisipan pria dan wanita.  Setelah itu bisikkan satu jenis binatang pada setiap partisipan di kelompok pria.  Setiap partisipan mendapat bisikan jenis binatang yang berbeda.  Hal yang sama juga dilakukan kepada kelompok wanita.
Tugas setiap partisipan adalah mencari partisipan yang mendapat bisikan jenis binatang yang sama dengan dirinya. Namun cara mereka mencari pasangan tidak boleh menggunakan suara, apalagi berbicara.  Mereka hanya boleh menirukan gerakan yang khas dari binatang itu.

Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa.  (Kejadian 6:19)

3.    Balapan Hati
Alat    : kertas merah muda, spidol dan gunting.
Partisipan    : berkelompok
Waktu    : 15 menit

Ambillah kertas berwarna merah muda.  Guntinglah kertas itu berbentuk jantung hati sebanyak separo dari  jumlah partisipan.  Di balik kertas hati tersebut, tuliskan beberapa instruksi.  Misalnya: melompat, jalan mundur, jalan miring, merayap, merangkak, engklek (melompat hanya memakai satu kaki.  Kaki yang lain diangkat), berjingkat dan jalan tegap (Berjalan tetapi lutut tidak boleh ditekuk).
Buatlah lagi kertas hati dengan jumlah dan instruksi yang sama.  Masukkan keduanya di dua kardus yang berbeda.  Tariklah garis start sepanjang sepuluh meter dari kedua kardus itu.  Bagilah partisipan menjadi dua kelompok.  Jelaskan bahwa setiap kelompok bertugas berjalan satu persatu berjalan ke arah kardus.  Mengambil satu lembar kertas hati, membaca instruksi dan kembali ke kelompoknya sambil melakukan instruksi.  Dalam melakukan instruksi itu, mereka diharapkan melakukannya dengan CINTA, seolah-olah melakukan perintah dari orang yang paling dikasihinya.
Begitu sampai ke kelompoknya, anggota kelompok berikutnya segera berlari ke kardus itu dan melakukan hal yang sama. Pemenangnya adalah kelompok yang semua anggotanya paling cepat melakukan semua instruksi dalam potongan hati itu dengan CINTA.

Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!  (1 Korintus 16:14)

4.    Pria Penuh Perhatian
Alat     : kertas ukuran 7 x 11 cm, spidol
Partisipan    : perseorangan
Waktu     : 20 menit

Pisahkan antara partisipan wanita dan partisipan pria di tempat yang berbeda.  Pada setiap partisipan wanita berukuran kertas dan spidol. Dalam kertas itu, mereka menuliskan tinggi tubuhnya, jenis rambut (lurus, keriting atau berombak), ukuran sepatu dan tahun kelahiran. Setelah itu, kertas-kertas itu dikumpulkan dalam sebuah wadah.
Kumpulkan kembali partisipan pria dan wanita dalam satu ruangan. Edarkan wadah yang berisi kertas itu pada partisipan pria.  Setiap pria mengambil selembar kertas.  Tugas partisipan pria adalah mencari partisipan wanita yang cocok dengan gambaran di kertas itu.  Pria yang paling cepat menemukan wanita yang dicari, dinobatkan sebagai "Pria Penuh Perhatian."

Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?  (2 Korintus 6:14)

Semua permainan ini dikutip dari "77 Permainan Asyik 3; Kiat Jitu untuk Memeriahkan Perayaan Natal, Paskah, Tahun Baru, Valentine dan Ulang Tahun", karya Purnawan Kristanto, terbitan Andi, Yogyakarta

 

Photobucket

12 Februari 2009 at 4:15 pm Tinggalkan komentar

Kitab Baru

Pendeta Krisapndaru dari Gereja Kristen Jawa Pedan membuka posko untuk membantu penyintas gempa di kecamatan Pedan, Cawas dan Karangdowo. Wilayah yang harus dijangkau sangat luas sehingga pdt. Ndaru harus bekerja keras dari pagi hingga malam.
Selain harus mengkoordinasikan penyaluran, dia juga harus memikirkan bagaimana cara mencari bantuan dari dermawan dan donatur. Begitu seriusnya dia memikirkan hal ini, hingga yang ada di kepalanya adalah bagaimana mendapat bantuan beras…beras….beras….
Karena terus-terusan memikirkan beras, maka pada saat berkhotbah di hari Minggu, pendeta ini sempat kepleset. Dia bercerita, ‘Pada saat akan berkhotbah, saya berkata begini, ‘Mari kita buka Alkitab kita dan membaca Beras, pasal lima, ayat tiga’”, kata pak Ndaru sambil terkekeh.

Dikutip dari buku best seller “Tuhan Yesus tidak Tidur” terbitan Andi, Yogyakarta

11 Februari 2009 at 6:54 am Tinggalkan komentar

Mencuri Rancangan

Pada masa rekonstruksi paska gempa di Jogja dan Klaten kemarin, gereja-gereja dari berbagai denominasi menunjukkan peran yang menonjol dalam membantu para penyintas gempa. Bahkan gereja yang terkena gempa juga antusias dalam mengerjakan pekerjaan kemanusiaan. Sayangya, karena terlalu bersemangat, kadang mereka mengabaikan etika. Salah satunya adalah kisah nyata berikut ini:
Ada satu gereja yang telah menyiapkan rencana rekonstruksi. Mereka telah merancang desain rumah yang akan dibangun untuk warga berserta anggaran biayanya. Rancangan itu kemudian disodorkan kepada warga untuk dimintai pendapatnya. Rupanya, rancangan itu sampai ke tangan pendeta dari gereja lain. Sebutlah namanya pdt. Mikael (bukan nama sebenarnya).
Berbekal rencangan ini, pdt. Mikael kemudian menemui sebuah lembaga donor dari Jerman. Dia mengatakan bahwa gerejanya sedang mengerjakan rumah seperti ini dan mengajak lembaga itu untuk membiayai proyeknya [padahal sesungguhnya tidak].
Namun bule dari Jerman itu tidak langsung percaya begitu saja. Dia mencermati desain rumah itu dan ia merasa pernah melihat rancangan rumah yang persis seperti ini sebelumnya. Dia lalu teringat, temannya yang sama-sama eks-patriat pernah menunjukkan desain rumah yang mirip seperti ini. Orang Jerman ini lalu menghubungi temannya.
Teman dari bule mengiyakan bahwa lembaganya memang sedang membiayai pembangunan rumah dengan desain ini, tapi bukan dari gereja yang dipimpin oleh pdt. Mikael ini.
Untuk lebih memastikan kebenaran informasi tersebut, maka kedua orang asing yang berasal dari lembaga yang berbeda itu sepakat untuk mengundang koordinator lapangan proyek ini. Tapi sebelum koordinator datang, pendeta itu sudah pamitan. Sampai sekarang dia tidak nongol lagi. Ada-ada saja!

Dikutip dari buku best seller “Tuhan Yesus tidak Tidur” terbitan Andi, Yogyakarta

11 Februari 2009 at 6:52 am Tinggalkan komentar

Ada Banyak Agus

Di Posko kami, ada banyak relawan yang memakai nama “Agus”. Ada yang bernama”Agus Mulia”, “Agus Handoyo”, “Agoes Handojo”, “Agus Permadi”, dan “Agus Subagio.”
Suatu pagi, ada seorang perawat yang berasal dari Kalimantan masuk ke Posko. Dia juga menjadi relawan di posko kami.
“Saya mencari pak Agus?” kata perawat.
“Yang dicari Agus siapa? Di sini ada banyak Agus” jawab koh Yoyok yang memang senang mengusili orang. Dia sendiri bernama lengkap Agus Handoyo.
“Memangnya ada berapa orang yang bernama Agus di sini?” tanya perawat itu dengan heran.
“Di Klaten ini, semua pria dewasa dipanggil dengan nama Agus,” jawab koh Yoyok dengan muka serius,”Contohnya, Agus Wawan, Agus Ajion, Agus Mulia.”
Perawat itu menjadi bengong. “Oh, begitu ya. Jadi semua pria di sini dipanggil Agus?” tanya perawat itu dengan polos.
Semua orang yang di Posko mengiyakan sambil menahan geli.
Rupanya perawat itu termakan oleh keusilan koh Yoyok. Selama beberapa hari, perawat itu memercayai omongannya. Setiap kali memanggil pria, dia selalu mengawalinya dengan kata “Agus.”

Dikutip dari buku best seller “Tuhan Yesus tidak Tidur” terbitan Andi, Yogyakarta

11 Februari 2009 at 6:51 am Tinggalkan komentar

Tahan gempa, tapi….

Pada masa rekonstruksi setelah gempa, banyak lembaga menawarkan konsep rumah tahan gempa.
Salah satu LSM dengan bersemangat membangun rumah tahan gempa menggunakan bahan dari kayu dan bambu. Dengan bersemangat salah satu aktivisnya menerangkan kelebihan bangunan itu. “Jika nanti ada gempa besar lagi, meski ikut bergoyang tapi bangunan ini tidak akan ambruk,” jelasnya dengan berapi-api.
“Numpang tanya, mas” salah satu warga berdiri,”apakah rumah itu juga tahan rayap dan angin besar. Soalnya di sini banyak rayap dan sering ada angin besar?”
Sang aktivis LSM hanya nyengar-nyengir saja.

Panik Boleh, tapi Jangan Porno
Gempa pasti membuat orang panik. Gempa di Jogja dan Jateng terjadi sekitar pukul 6. Waktu itu banyak orang yang sedang berada di kamar mandi. Salah seorang ibu, anggota jemaat kami mengaku waktu itu dia sedang di kamar mandi.
Ketika terjadi goncangan hebat, dia segera keluar untuk menyelamatkan diri. Untunglah salah satu pembantunya mengingatkan bahwa ibu itu tidak memakai sehelai benang pun di tubuhnya. Kontan, dia menyambar selembar handuk sebelum akhirnya menghambur keluar rumah.

Dikutip dari buku best seller “Tuhan Yesus tidak Tidur” terbitan Andi, Yogyakarta

11 Februari 2009 at 6:51 am Tinggalkan komentar

HT VS HP

Dalam bencana alam ini, alat komunikasi radio telah memberikan jasa yang sangat besar. Telepon genggam yang berteknologi canggih, ternyata selama beberapa hari tak berdaya menghadapi goncangan gempa. Beberapa wilayah mendadak mengalami blank spot karena menara BTS tidak dapat beroperasi. Selain itu, server komputer di kantor penyedia telepon nir kabel juga tak mampu menampung lonjakan panggilan dan kiriman SMS secara serentak. Pemegang HP di wilayah gempa tidak dapat ditelepon atau menelepon. Yang bisa dilakukan adalah bertukar kabar lewat SMS. Itu pun harus ekstra sabar karena pengirimannya mengalami delay (penundaan).
Tim GKI cukup dibantu dengan adanya Handie Talkie dan Rig. Meski begitu, tidak semua orang dapat mengoperasikan HT. Tersebutlah seorang relawan, yang walaupun sudah lanjut usia tapi masih punya semangat untuk melayani. Supaya mudah berkomunikasi, maka diberikan HT kepadanya. Tapi karena belum terbiasa dengan alat komunikasi ini maka terjadi kelucuan.
Dia menempelkan pesawat HT di telinganya persis seperti ketika memakai Handphone. Setelah itu memencet terus tombol bicara, sehingga lawan bicaranya tidak punya kesempatan untuk berbicara.
“Halo…halo….halo….,” katanya berulang-ulang dengan suara keras. Relawan lainnya hanya senyum-senyum saja.

Dikutip dari buku best seller “Tuhan Yesus tidak Tidur” terbitan Andi, Yogyakarta

11 Februari 2009 at 6:50 am Tinggalkan komentar

Trauma Healing

Untuk memberi penguatan kerohanian pada penyintas gempa, pendeta Hosea (bukan nama sebenarnya) punya ide untuk mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani. Kebetulan dia menjadi aktivis sebuah Forum Kerjasama Gereja-gereja. Maka dia mengajukan gagasannya ke organisasi ini. Sedangkan untuk anggaran biayanya akan dipenuhi oleh Forum ini.
Pada kenyataannya, rencana ini tidak berjalan mulus. Karena kurangnya koordinasi, panitia tidak dapat bekerja sama dengan baik. Padahal publikasi sudah disebar dan artis sudah diundang, yaitu Edo Kodolonggit. Waktu semakin mepet, tapi persiapan belum matang. Melihat hal tersebut, pemuda-pemuda di sebuah gereja (bukan gereja yang dilayani oleh pdt. Hosea) mengambil inisiatif untuk menyiapkan acara ini. Mereka bahkan mengeluarkan uang sendiri untuk menalangi biaya yang diperlukan.
Berkat kasih karunia Tuhan, acara tersebut berlangsung dengan lancar. Ada ratusan orang yang menghadiri acara ini.
Rupanya Pdt. Hosea terkesan dengan kinerja pada pemuda gereja yang bekerja secara sigap dan efesien ini. Maka dia menghubungi salah satu majelis di gereja itu untuk menawarkan kerjasama lagi. Dia ingin mengadakan program pemulihan trauma (trauma healing) terhadap penyintas gempa.
Majelis gereja itu kemudian menyampaikan tawaran pdt. Hosea ini kepada para pemuda di gerejanya. Reaksi pertama yang ditunjukkan oleh para pemuda adalah tertawa ngakak.
“Sebenarnya yang lebih membutuhkan pemulihan trauma adalah kami,” kata salah seorang pemuda.
“Maksudnya bagaimana?” tanya Majelis dengan heran.
“Kami, –para pemuda gereja–, sampai sekarang masih merasa trauma bekerja sama dengan pendeta Hosea itu,” lanjut sang pemuda.

Dikutip dari buku best seller “Tuhan Yesus tidak Tidur” terbitan Andi, Yogyakarta

11 Februari 2009 at 6:49 am Tinggalkan komentar

Lebih Baik Punya Mereka

Pada masa tanggap darurat setelah gempa di Jogja dan Klaten, kami menembus daerah-daerah terpencil yang belum mendapat bantuan dari pihak lain. Salah satu wilayah yang susah dijangkau adalah kecamatan Gedangsari, Gunungkidul. Medannya sangat sulit karena harus mendaki perbukitan kapur yang terjal. Alat transportasi yang paling tepat umtuk wilayah ini adalah dengan sepeda motor. Mobil tidak dapat menjangkau ke sana karena satu-satunya jembata yang menuju ke desa itu rusak parah karena gempa.
Saya sebenarnya agak trauma berkendara ke wilayah itu, karena dulu saya pernah terjatuh hingga tak sadarkan diri di sana.
Namun dengan meminta pertolongan Tuhan, kami akhirnya dapat menembus daerah itu. Saat bertemu dengan warga di sana, kami meminta bantuan mereka untuk mengangkut bantuan logistik dari posko kami. Mereka menyambut dengan antusias dan segera mengeluarkan beberapa sepeda motor dari dalam rumah.
Melihat sepeda motor mereka, kami sempat terpana sejenak. “Busyet! Sepeda motor mereka lebih bagus daripada milik kami” demikian batin saya. Usia sepeda motor itu pun juga lebih muda.
Tetua di kampung itu sepertinya bisa menebak isi pikiran kami. “Alat transportasi paling tepat untuk desa kami adalah sepeda motor. Karena medan di sini sangat terjal, maka kami membutuhkan sepeda motor yang masih muda dan bertenaga. Kalau pakai sepeda motor tua, napasnya pasti habis untuk mendaki lereng bukit ini,” demikian katanya.
Saya hanya manggut-manggut saja. Ternyata memang benar. Selama beberapa hari kemudian, alat trasnprortasi mereka terbukti handal dalam menyelesaikan tugas kemanusiaan ini.

Dikutip dari buku best seller “Tuhan Yesus tidak Tidur” terbitan Andi, Yogyakarta

11 Februari 2009 at 6:48 am Tinggalkan komentar

Mobil Jenazah

Untuk mengantarkan bantuan pak Yoyok merelakan truknya. Koh Yoyok yang menyopiri. Saya duduk di sampingnya. Beberapa relawan duduk di bak belakang. Suatu kali, saya turun dari truk dan menutup pintu mobil. Sambil tertawa koh Yoyok berkata, “Rupanya mas Wawan ini terbiasa menumpang mobil jenazah!”
“Kenapa emangnya?” tanya saya heran.
“Anda tadi menutup pintu keras sekali, sampai saya terkaget-kaget. Tapi kalau itu mobil jenazah, penumpangnya ‘kan tidak pernah terkejut meskipun sekeras apapun Anda membanting pintu,” katanya sambil terkekeh.
Saya hanya tersenyum kecut karena merasa tersindir. Oke deh, lain kali saya akan pelan-pelan dalam menutup mobil.

Dikutip dari buku best seller “Tuhan Yesus tidak Tidur” terbitan Andi, Yogyakarta

11 Februari 2009 at 6:47 am Tinggalkan komentar

Plesetan GKJ

Tiga bulan setelah gempa, saya bertemu dengan teman dari GKJ (Gereja Kristen Jawa) Sedayu, pepanthan Sungapan.
Saya bertanya, “Bagaimana gereja Anda setelah gempa?”
Teman saya menjawab, “Akibat gempa, gereja kami benar-benar menjadi GKJ?”
“Maksudnya apa? Apa selama ini belum menjadi GKJ?” tanya saya dengan heran.
“Maksudnya, GKJ itu singkatan dari ‘Gereja Kurang Jejeg'”, kata teman saya sambil tersenyum.
Dalam bahasa Jawa “Kurang Jejeg” berarti tidak berdiri tegak.

Dikutip dari buku best seller “Tuhan Yesus tidak Tidur” terbitan Andi, Yogyakarta

11 Februari 2009 at 6:47 am Tinggalkan komentar

Demonstrasi Alam

Untuk menjaga kebugaran tubuuhnya, mbak Indri dan bu Yono punya kebiasaan bersepeda pagi. Pada saat melewati perumahan, tiba-tiba bu Yono berteriak, “Lho…lho…lho…rumah-rumah itu kok pada ambruk!!!” Mbak Indri mengikuti arah tangan bu Yono. Dia menyaksikan rumah yang bergetar hebat dan ambruk.
Rupanya dia baru saja menyaksikan demonstrasi kekuatan alam, yaitu gempa bumi.

Dikutip dari buku best seller “Tuhan Yesus tidak Tidur” terbitan Andi, Yogyakarta

11 Februari 2009 at 6:46 am Tinggalkan komentar

Sepeda Terjatuh

Seperti biasa, pagi itu mbak Widi belanja ke pasar. Dia mengayuh sepeda dengan santai sambil menikmati suasana pagi. Tapi tiba-tiba dia merasa ada sesuatu yang menggoyang sepedanya. Dia merasa sesuatu yang aneh terjadi pada sepedanya. Kereta anginnya itu mendadak tidak bisa dikuasai sehingga akhirnya dia jatuh terjerembab.
Mbak Widi segera bangun dan mengamati sepedanya untuk mencari tahu apa yang membuatnya terjatuh. Dia menjadi sangat heran karena tidak menemukan sesuatu yang tidak beres pada sepedanya. Jalan yang dilaluinya pun juga tidak ada yang berlubang.
Ketika sampai di pasar, dia baru menyadari apa yang terjadi. Rupanya sepedanya baru saja digoncang oleh gempa berkekuatan 5,9 skala Richter.

Dikutip dari buku best seller “Tuhan Yesus tidak Tidur” terbitan Andi, Yogyakarta

11 Februari 2009 at 6:45 am Tinggalkan komentar

Budaya Suap

Seorang warga desa mendatangi posko. Kepada pelaksana rekonstruksi dia mengutarakan maksudnya supaya dapat menerima bantuan pembangunan satu unit lagi untuk anaknya.
Koordinator proyek menolak permintaannya karena menurut peraturan, anaknya tidak berhak menerima bantuan.
Bapak itu tidak putus asa. Dengan terang-terangan dia menawarkan sejumlah uang untuk sang Koordinator itu.Dengan kata lain dia berusaha menyuap. Tapi sekali lagi, permintaan itu ditolak dengan tegas.
Kalau dipikir-pikir, lucu juga kejadian itu. Namanya juga bantuan, tanpa diiming-imingi dengan uang pun sebenarnya bantuan akan diberikan jikalau dia memang berhak menerimanya. Nah, kalau penyintas menawarkan uang kepada pemberi bantuan, berarti logikanya sudah terbalik-balik.

Dikutip dari buku best seller “Tuhan Yesus tidak Tidur” terbitan Andi, Yogyakarta

11 Februari 2009 at 6:44 am Tinggalkan komentar

Older Posts


Link

Blog Stats

  • 7.767 hits

Klik tertinggi

  • Tidak ada

Humor Ceria

ceria1blog

Tuhan Yesus Tidak tidur

Photobucket

Humor Cinta

Photobucket

Kepakkan Sayapmu

Photobucket

Hati yang gembira Membuat wajah Berseri-seri

Photobucket

Aku Mau Bersukacita karena Tuhan

Photobucket

77 Permainan Asyik [5]

Photobucket

Misteri Gerbong Tua

Photobucket

77 Permainan Asyik [4]

Photobucket

77 Permainan Asyik [3]

Photobucket

77 Permainan Asyik [2]

Photobucket

77 Permainan Asyik [1]

Photobucket

77 Permainan yang Benar-benar Asyik

Photobucket

Tertawa Ceria

Photobucket

Tertawa Jenaka

Photobucket

RSS Blog Purnawan

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.